BATUBARAPOS.com,BATU BARA –Misteri penemuan bayi laki-laki yang dibuang di Dusun 9, Desa Laut Tador Flamboyan, akhirnya terungkap. Bayi tak berdosa itu ternyata buah dari hubungan terlarang pasangan muda-mudi, FR (21) dan NMP (17), yang kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Kapolsek Indrapura, AKP Reynold Silalahi, mengungkapkan bahwa kedua tersangka telah diamankan pada Selasa (11/3/2025) pukul 22.00 WIB setelah penyelidikan intensif dilakukan oleh Tim Reskrim Polsek Indrapura. “Mereka kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan dijerat Pasal 305 KUHP Subs Pasal 76b dan 77b UU No. 35 Tahun 2014 tentang penelantaran anak,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).
Buah Dosa yang Dibuang di Tembok Rumah Warga
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang warga Dusun 9, Desa Laut Tador Flamboyan, digemparkan dengan tangisan bayi di malam hari. Kejadian itu terjadi pada Minggu (10/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Seorang warga yang masih terjaga mendengar suara tangis memilukan dan langsung mencari sumber suara. Betapa terkejutnya ia saat menemukan seorang bayi laki-laki tergeletak di samping tembok rumah warga—tak berselimut, kedinginan, namun tetap berjuang untuk hidup.
Kepala Dusun, Ilham (41), yang mendapat laporan, segera turun ke lokasi dan menghubungi petugas kesehatan. “Alhamdulillah, kondisi bayi sehat setelah diperiksa oleh tim medis,” ungkapnya.
Malu dan Takut, Alasan yang Tak Membenarkan Kejahatan
Dari hasil pemeriksaan, FR dan NMP mengakui bahwa bayi malang itu adalah anak mereka. Mereka nekat membuangnya karena takut dan merasa malu. Namun, alasan itu tak membuat perbuatan mereka bisa dibenarkan. “Inisiatif membuang bayi itu merupakan keputusan mereka berdua. Namun, motif ini masih kita dalami lebih lanjut sebelum kasus dilimpahkan ke Unit PPA Polres Batu Bara,” ujar AKP Reynold.
Hukuman Menanti di Depan Mata
Kini, sepasang kekasih ini harus menghadapi konsekuensi hukum atas tindakan keji mereka. Masyarakat pun geram dan berharap keadilan ditegakkan. “Kalau memang belum siap punya anak, jangan berbuat macam-macam. Ini bukan hanya dosa, tapi juga kriminal!” ujar salah satu warga dengan nada geram.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak, terutama generasi muda, bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Cinta buta bisa berujung pada tragedi, dan kini dua remaja yang seharusnya memiliki masa depan cerah harus berurusan dengan hukum karena kesalahan fatal mereka.