BATUBARAPOS.com, YOGYAKARTA | Di tengah semangat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sungai Sayyidan yang mengalir di jantung Kota Yogyakarta menjadi saksi aksi nyata cinta lingkungan. Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Palas Yogyakarta bersama komunitas Trash Hero Yogyakarta, Sat Set Soekarno, dan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta menggelar aksi bersih sungai, Minggu (6/7/2025).
Yang istimewa, kegiatan ini juga dihadiri dan dipandu langsung oleh Walikota Yogyakarta, yang turut turun tangan memungut sampah di sepanjang bantaran sungai bersama para relawan.
Aksi yang dimulai sejak pagi itu menggambarkan semangat kolaborasi dan kepedulian lintas elemen: mahasiswa, komunitas, pemerintah, hingga masyarakat umum, bahu-membahu membersihkan sungai yang memiliki nilai sejarah dan budaya bagi warga Yogyakarta.
Ketua IKPM Palas Yogyakarta, Gibral Alhoiri Siregar, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni atau simbolik, tetapi bagian dari komitmen nyata dalam menjaga lingkungan hidup.
“Ini bukan hanya soal memungut sampah, tapi juga aksi konkret merawat bumi. Sungai Sayyidan memiliki nilai budaya dan sejarah yang besar, dan kita punya tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutannya,” ujarnya.
Selama aksi berlangsung, ratusan kilogram sampah berhasil dikumpulkan dari berbagai titik di sekitar aliran Sungai Sayyidan, mulai dari plastik, limbah rumah tangga, hingga sampah non-organik lainnya. Puluhan relawan dari berbagai latar belakang turut ambil bagian dalam kegiatan ini, membawa semangat kebersamaan yang kuat.
Walikota Yogyakarta yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas inisiatif anak-anak muda yang dinilai mampu menjadi motor penggerak perubahan di tengah tantangan lingkungan yang semakin kompleks.
“Gerakan seperti ini membuktikan bahwa perubahan dimulai dari komunitas kecil, dari tangan-tangan yang peduli. Kita harap aksi ini bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi kawasan lain di Yogyakarta dan bahkan di luar daerah,” ucapnya.
Komunitas Trash Hero dan Sat Set Soekarno juga menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi gerakan ini agar tidak berhenti pada satu momentum saja, tetapi menjadi program berkelanjutan yang melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat.
Aksi bersih Sungai Sayyidan ini menjadi bukti bahwa ketika komunitas, mahasiswa, dan pemerintah bersatu, maka perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Dari Sungai Sayyidan, suara cinta lingkungan kembali menggema, mengajak semua untuk tidak sekadar peduli, tapi juga turun tangan. (Red)
